MERDEKA.COM. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI),
Din Syamsuddin mengatakan, lewat pertemuan ulama tahunan se-Indonesia
yang diselenggarakan di Padang Panjang, Sumatera Barat, MUI mengharamkan
golput. Menurutnya, dalam Islam, memilih pemimpin sama dengan
meneruskan misi kenabian dalam mengatur kehidupan kenabian.
"MUI
lewat pertemuan ulama tahunan se-Indonesia di Padang Panjang sudah
mengeluarkan fatwa dalam memilih pilpres hukumnya wajib. Tidak memilih
haram," kata Din, usai bertemu Presiden SBY di kantor presiden, Senin
(7/7).
Din menambahkan, masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya untuk islah ke arah yang lebih baik.
Dalam
pertemuan ini, Din beserta Dewan Pimpinan MUI juga menyampaikan
permintaan mereka pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk dapat
membuka Munas MUI yang akan diselenggarakan bulan Agustus ini. Selain
itu, Din juga berharap Munas dapat diselenggarakan di lingkungan Istana
Presiden.
"Dalam waktu dekat ini 14, 15 dan 16 Agustus kami minta presiden untuk membuka, kalau bisa di Istana," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar