Jumat, 27 Desember 2013

Bahaya Naik Motor Tanpa Masker

Oleh: dr. Adithia Kwee
Klikdokter.com - Apakah Anda sering bepergian dengan menggunakan kendaraan bermotor? Jika iya, maka Anda sebaiknya mulai menggunakan masker dari sekarang setiap berkendara dengan motor. Tahukah Anda berapa banyak partikel dan kandungan kandungan berbahaya yang dapat terhirup dan tersimpan didalam tubuh Anda?
Setiap kendaraan bermotor melepaskan partikel berbahayayang merupakan sisa pembakaran dari kendaraan. Gas-gas beracun seperti monoksida (CO), karbondioksida (CO2), Nitrogen (N),  bahkan hingga logam berat seperti timbal terkandung di dalam asap kendaraan bermotor.

Anda mungkin tidak merasakan gejala apa-apa pada saat ini, batuk ringan, dan sesak nafas merupakan efek yang dirasakan secara langsung akibat asap kendaraan bermotor. Tetapi masih banyak efek yang baru akan muncul dikemudian hari seperti Penyakit Paru Obstrukf Kronik (PPOK) bahkan kanker.
Kadang kita tidak terlalu mementingkan dan kurang sadar akan efek dari asap kendaraan bermotor,  Jika Anda sudah paham dari bahaya bahaya rokok yang mengancam maka Anda juga harus sadar dan cerdas akan bahaya asap kendaraan bermotor. Karena pada dasarnya asap kendaraan bermotor sama bahayanya dengan asap rokok terutama di kota kota besar seperti Jakarta.
Namun  tidak perlu khawatir karena hanya dengan menggunakan masker setiap berkendara motor Anda sudah mengurangi risiko-risiko tersebut, sederhana bukan?
Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fitur Tanya Dokter Klikdokter.com di laman utama website kami.

Rambut Berhijab Jangan Lakukan 5 Hal Ini

Perawatan rambut berjilbab agak sedikit berbeda dengan rambut yang tidak biasa ditutup, karena memiliki masalah yang juga berbeda. Namun, bila perawatan rambut yang dilakukan benar, rambut tertutup tetap bisa sehat. Berikut 6 hal yang tak boleh dilakukan bila ingin rambut berhijab tetap sehat:
1 .  Mengenakan hijab di saat rambut masih lembap. Keringkan rambut secara tuntas, sebab rambut yang lembap kemudian ditutup kain hijab akan mengundang jamur dan bakteri, sehingga munculah bau tak sedap bahkan ketombe.
2. Mengonsumsi makanan berlemak berlebihan. Hal ini bisa berakibat produksi minyak di kulit kepala yang berlebihan. Akibatnya kulit kepala terasa tak nyaman, rambut pun lepek, akibatnya muncul rasa gatal di rambut. Bila digaruk akan menimbulkan gesekan di kulit kepala dan muncul iritasi yang bisa berlanjut pada ruam dan kulit yang mengelupas.
3. Keramas 2-3 hari sekali. Justru karena rambut berhijab, maka kulit kepala lekas lembap. Sebaiknya keramaslah setiap hari. Gunakan shampo yang bisa memberi lapisan pelindung di batang rambut sehingga tak lekas keropos dan rapuh, dan pada akhirnya mudah patah. Keratin adalah salah satu kandungan di shampo yang tak hanya menutrisi tapi juga memberi perlindungan ekstra terhadap kelembapan, terik matahari, serta gesekan akibat penataan rambut. Salah satu shampo yang mengandung keratin adalah Pantene smooth and silky.
4. Mengenakan hijab bergaya tumpuk dari kerudung berkain nilon, satin atau lainnya yang tak kurang bisa menyerap. Bila aktivitas Anda cukup berat, dan butuh keluar masuk ruangan ber AC dan terik matahari, pilih jilbab dari katun. Sesekali boleh saja mengenakan jilbab bertumpuk, dan agak mewah dengan payet dan kain satin, tapi sebaiknya kenakan tak lebih dari 4 jam. Bila sering dilakukan dan dalam waktu yang lama, suhu rambut akan naik dan rambut akan lekas lepek. Hal ini menyebabkan masalah pada kulit kepala, berakibat rambut pun rapuh dan mudah rontok.
5. Mengenakan karet gelang pasar atau elastik dari plastik, atau jepitan dari bahan besi. Gesekan rambut dengan dua benda ini sangat mudah membuat rambut rontok. Hati-hati juga dalam mengikat rambut. Bila diikat terlalu kencang, selain membuat rambut pusing, juga menyebabkan kerusakan rambut lebih cepat. Gelung dengan longgar menggunakan ikat rambut empuk dan terbuat dari bahan elastik yang berkualitas atau jepit dari bahan resin.